 |
| Heri Gunawan Anggota DPR- RI |
SUKABUMI, PASUNDANTODAYS.COM – Publik Sukabumi terkejut setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan legislator asal daerah ini, Heri Gunawan, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2020–2023.
Kronologi Penetapan Tersangka
Pada 7 Agustus 2025, KPK mengumumkan secara resmi bahwa Heri Gunawan bersama Satori—anggota DPR lainnya—ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidikan yang dimulai sejak Desember 2024. Penetapan ini berdasarkan bukti cukup dari hasil penyelidikan internal dan laporan keuangan terkait penyaluran dana CSR.
Sebagai anggota Komisi XI DPR RI—yang memiliki pengaruh dalam pembahasan anggaran BI dan OJK—Heri diduga memanfaatkan posisinya untuk menyalurkan dana CSR ke yayasan yang dikelolanya. Alih-alih digunakan sepenuhnya untuk program sosial, sebagian dana tersebut diduga dialihkan untuk kepentingan pribadi seperti pembelian tanah, rumah makan, kendaraan, dan kegiatan konsumtif lainnya.
Besaran Dugaan Korupsi
KPK menyoroti adanya aliran dana mencapai Rp15,86 miliar yang digunakan tidak sesuai dengan proposal program. Secara total, dana CSR yang disalurkan ke pihak Heri dan Satori mencapai sekitar Rp28,38 miliar.
Reaksi Akademisi dan Publik
Kasus ini memicu sorotan tajam dari kalangan akademisi. Beberapa pengamat menilai bahwa akar masalah bukan hanya pada individu yang terjerat kasus, tetapi juga pada lemahnya regulasi dan pengawasan terhadap pengelolaan CSR di lembaga publik dan partai politik. Skema pengawasan dan transparansi disebut harus segera diperbaiki agar kasus serupa tidak terulang.
Sementara itu, sejumlah warga Sukabumi menyayangkan kejadian ini, mengingat Heri Gunawan selama ini dikenal aktif menyalurkan bantuan sosial dan menyerap aspirasi masyarakat. Namun, publik juga menegaskan pentingnya proses hukum yang adil dan transparan demi menjaga integritas wakil rakyat.
